Ciri Orang Hamil Dari Sisi Emosional

Selain menunjukan ciri secara fisik, wanita hamil biasanya juga menunjukkan beberapa ciri orang hamil dari sisi emosional atau secra fisik. Tak bisa dipungkiri bahwa seorang wanita hamil akan terlihat lebih berbeda sikapnya jika dibandingkan dengan saat sebelum hamil. Nah, hal ini biasanya diakibatkan oleh adanya perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh orang yang sedang hamil. Akan tetapi memang ada beberapa gejala perubahan emosional ini yang terkadang menipu, karena beberapa gejalanya mirip dengan orang yang sedang haid. Pertanda kehamilan secara non fisik ini biasanya juga lebih sulit dideteksi ketimbang ciri fisik. Maka dari itu Anda juga harus mengetahui ciri non fisik apa saja yang biasanya dialami oleh wanita hamil, supaya selanjutnya Anda bisa segera memastikannya melalui pemeriksaan medis.

gejala gejala orang hamil

Ciri orang hamil yang paling umum secara non fisik adalah mengidam. Yang paling umum biasanya adalah seorang wanita ingin mengonsumsi makanan yang rasanya masam seperti mangga muda misalnya. Bukan hanya pada awal kehamilan saja, akan tetapi biasanya gejala mengidam ini bisa terjadi selama sembilan bulan sampai si bayi lahir. Selain itu wanita hamil juga akan mengalami indra penciuman yang lebih peka. Hidungnya akan lebih sensitif saat menghirup aroma-aroma yang sangat tajam. Misalnya bau asap rokok, bau durian, bau bawang putih, parfum, dan sebagainya. Terkadang wanita hamil akan menyukai bau-bauan tersebut, namun tak jarang juga akan memberikan efek yang negatif seperti mual dan muntah. Gejala lainnya dari sisi emosional adalah emosi yang labil atau moody. Wanita hamil biasanya cenderung lebih mudah berubah emosinya, mulai dari emosi bahagia bisa tiba-tiba berubah menjadi marah atau jengkel karena masalah sepele. Wanita hamil juga cenderung lebih mudah mengantuk dan rasanya ingin meletakkan tubuhnya untuk beristirahat. Perubahan hormon di dalam tubuh biasanya juga bisa menimbulkan rasa gelisah untuk wanita. Bahkan jika tidak terkendali, rasa gelisah atau khawatir tersebut bisa berakhir dengan stres atau depresi. Demikian artikel kali ini dan semoga bermanfaat. sumber : www.peterparkerblog.com
home